Minggu, 03 April 2011

Do you know


Do you know???

Ngopi (belum tentu) solusi Diet
        banyak orang yang mengira bahwa mengurangi konsumsi makanan-makanan berat, bisa memperlancar program pengurusan pengurangan lemak. Merka menggatinya, dangan ngopi-ngopi disore hari. Emang nggak salah juga siih, tapi kayanya anggapan ini harus dibuang jauh-jauh. Ngopi belum pasti jadi solusi diet yang tepat untuk menurunkan bert bdan atau mengurangi lemak.
          Di dalam kopi terindikasi bahan-bahan berkalri tinggi. Bisa dibilang jumlah kalorinya nggak jauh beda sama satu loyang pizza ukuran besar yang dimakan sendirian. Gokil kan?? Minumnan manis terkombinasi dari sejumlah gula, susu, lemak dank rim. Kalo dihitung-hitung nih bisa sampe setengah kilo lemak ada diminuman ini.
          Harusnya, jumlah kalori sebesar itu menjadi penutup makanan harian kamu. Trus kalo udah addict sama kopi gimana yah?? Gampang sih, pilih kopi dan gag usah ditambahin pemanis, atau susu dengan kadar lemak rendah.
          Jangan salah juga looh  jus buah atau susu bukan berarti kalorinya rendah. Begitu juga dengan cemilan. Makan besar diganti dengan cemilan juga bukan solusi yang tepat. Semuanya tergantung dari ingredient yang ada didalamnya. Bagusnya sih lihat duku jumlah kalori yang ada setiap produk yang mau dikonsumsi. Sekedar informasi aja nieh, bahwa kebutuhan orang dewasa akan kalori setiap harinya rata-rata 2.000-2.200 kalori. Dengan pembagian jatah karbohidrat 60-75 persen, protein 10-15 persen dan lemak 10-25persen. So, ayo cek lagi nutrisi disetiap produk yang mau dimakan!!

FLU biasa lebih ganas dibandingkan FLU BAbi
          Kejadian flu babi atau H1N1 konon kabarnya udah lebih dari 300 kasus di Indonesia. Korbannya pun nggak sedikit. Namun yang sudah diumumkan oleh Menteri kesehatan Republik Indonesia, kalo keganasan virus Influenza A(H1N1) atau flu babi udah berkyrang. Dan tetap lebih ganas, penyakit flu pada umunya. Fakta ini didapat dari badan kesehatan dunia WHO yang sudah menyelediki kasus tersebut secara mendalam. Tapi bukan berarti kesiapan terhadap penyakit yang berasal dari meksiko ini menjadi lemah ya. Tetap diupayakan pengendalian secara baik dan benar.
          Menurut WHO, hampir semua pasien yang menderita flu babi bisa dipulihkan secara total dalam waktu satu minggu. Bahkan tidak pakai perawatan medis pun bisa dipulihkan. Hal ini yang membuat beberapa Negara denga jumlah kasusu flu babi yang tinggi, nggak lagi menerapkan prosedur khusus untuk mengedalikan penyakit ini. Pemerintah juga tetap melanjutkan upaya pengendalian flu babi biar penyebaran nggak meluas. Alat-alat pemindai suhu tubuh digerbang-gerbang masuk ke Indonesia tetap dipasang. Rumah sakit rujukan dan laboratorium kesehatan tetap disiagakan sebagai antisipasi berbagai kemungkinan yang muncul dengan penularan penyakit flu babi.

CIPIKA-CIPIKI (Rawan tularin virus)
          Konon kabarnya nih, tradisi cium pipi kana dan kiri, datangnya dari Perancis. Ada juga sih yang bilang dari tanah gersang, kawasan arab. Di Perancis kebiasaan ini udah mendarah aging. Jadi untuk melarangnya, kayanyasusah deh . di Indnesia, selain kebiasaan bagi kaum kosmo, cipika-cipiki udah jadi tren. Nggak sedikit anak muda di Indonesia yang ada dikota-kota besar, terkontaminasi sama budaya barat ini. Akhirnya ada yang bilang nggak afdol kalo bilang halo dan selamat tinggal tanpa ada cipika-cipiki.
          Pemerintahan perancis saat ini melarang tradisi yang dalam bahasa local perancis disebut La bise ini. Mereka khawatir banget kalo nggak menutup kemungkian cipika-cipiki malah menajadi ciuman kematian ditengah ancaman beragam virus. Salah satunya virus flu yang samai saat ini masih belum bisa dijinakan.
          Perancis bukan satu-satunya Negara yang melarang budaya cipika-cipiki untuk saat ini. Dinas terkait di Lebanon Meksiko juga udah menghimbau warganya untuk menghidari kebiasaan cipika-cipiki. Data WHO awal September 2 009 nyebutkan bahwa virus flu babi udah merenggut banyak jiwa didunia sejak pertama kali muncul di Meksiko dan Amerika. So be careful guys!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar